Telkom: Masa Depan 5G di Indonesia Masih Terbatas di Area Bisnis


5G

Ilustrasi 5G

Vice President Marketing Management PT Telkom Indonesia Iwan Kurniawan memprediksi, masa depan jaringan internet 5G di Indonesia masih terbatas untuk area bisnis. Menurutnya, internet 5G masih memerlukan investasi yang besar dengan frekuensi yang terbatas. Hal ini membuat jangkauan area 5G menjadi lebih pendek.

“Jadi kalau dilakukan untuk memenuhi ritel di Jakarta saja, maka operator berpikir berkali-kali untuk bikin 5G sehingga kemungkinan besar 5G hanya akan di area bisnis. Sudirman misalnya,” kata Iwan dalam keterangannya, melansir dari Suara.com, Jumat (28/10/2022).

Iwan kemudian mencontohkan kehadiran 5G untuk Freeport dengan dukungan Telkomsel pada September 2022 lalu. Menurut Iwan, kehadiran 5G di area bisnis ini membuat investasi yang dilakukan tidak terlalu mahal, dengan penggunaan yang juga ada.

“Jadi mungkin pengembangan 5G tidak ke ritel bisnis, karena itu sudah ter-cover dengan fixed broadband [jaringan WiFi],” ungkap Iwan.

Sementara Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) Sarwoto Atmosutarno menyampaikan bahwa perkembangan jaringan 5G di Indonesia bergantung pada analog switch off (ASO) atau peralihan dari siaran TV analog ke siaran TV digital.

Sarwoto mengungkapkan bahwa frekuensi 5G di Indonesia perlu menunggu ASO. Maka mau tidak mau, TV analog akan dimatikan dan jaringan yang ada bisa dialokasikan untuk operasional jaringan 5G.

Sarwoto kemudian menambahkan bahwa saat ini banyak yang memanfaatkan 5G untuk keuntungannya mendukung operasional teknologi internet of things (IoT). Sarwoto menuturkan bahwa IoT sendiri bukan hanya untuk komunikasi manusia ke manusia, tetapi juga komunikasi antar mesin.

“Jadi kalau pakai IoT itu yang banyak komunikasi adalah mesin ke mesin, sehingga ini luas sekali. Siapa yang mau investasi?” tegas Sarwoto.


Bagikan artikel ini