Kemenkes Manfaatkan Hybrid Cloud untuk Aplikasi Peduli Lindungi


Setiaji Memaparkan Implementasi Cloud pada Industri Kesehatan

Setiaji Memaparkan Implementasi Cloud pada Industri Kesehatan

Kondisi yang ada saat ini untuk menuju digital tentunya masih banyak tantangan seperti yang bersumber dari kementerian Kesehatan bahwa masih banyak masyarakat Indonesia dalam bentuk digital dan kertas, kebijakan kesehtan belum berbasis data, sulit dilakukan interoperabilitas dan integrasi data kesehatan.

"Kami dari Kemenkes telah mendorong dan berupaya secara internal untuk melakukan digitalisasi, ekosistem, serta mendorong faskes agar segera mungkin melakukan digitalisasi,"  ujar Chief DTO Kementerian kesehatan Setiaji dalam kegiatan Hybrid Cloud Week 2022 pada Webinar Solusi Hybrid Cloud untuk Implemetnasi Satu Data Kesehatan Nasional, Rabu (24/8).

Oleh karena itu, kami telah memulai transformasi teknologi kesehatan dengan membangun sistem kesehatan terintegrasi dengan memaksimalkan teknologi dan tata kelola data pelayanan kesehatan di Indonesia.

Setiaji juga menambahkan, bahwa Kemenkes telah memulai menggunakan cloud untuk melayani aplikasi Peduli Lindungi atau sebagai super app penanggulangan COVID-19 yang saat ini jumlahnya lebih dari 100 juta pengguna. Apabila aplikasi Peduli Lindungi tidak didukung oleh Hybrid Cloud maka aplikasi ini akan membutuhkan data center sendiri yang cukup tinggi dan juga harus dilayani dengan teknisi yang kompeten.

Kementerian Kesehatan juga baru saja meluncurkan platform Big Data kesehatan melalui SatuSehat dengan memanfaatkan teknologi Cloud. SatuSehat mendorong interoperabilitas data di seluruh ekosistem sektor kesehatan sehingga dapat bermanfaat secara lebih luas dan menghasilkan outcome optimal. 

Setiaji mengungkapkan urgensi implementasi teknologi Cloud pada industri kesehatan modern yang digunakan sebagai dukungan pengembangan arsitektur Indonesia Health Service (IHS).

Melalui pemanfaatan teknologi Cloud, industri kesehatan memiliki kemampuan untuk dapat memproses data yang masif dengan infrastruktur yang elastis tentunya akan sangat mendukung dengan adanya teknologi hybrid cloud. 

"Dengan adanya standarisasi dan pengembangan platform SatuSehat juga tentunya membutuhkan infrastruktur yang cukup tinggi untuk bisa mengolah data masyarakat Indonesia ke dalam aplikasi Peduli Lindungi serta termasuk juga aplikasi lainnya yang lebih membutuhkan teknologi Artificial Intelligence (AI) sehingga dapat menghasilkan data analitik yang lebih akurat untuk pencegahan forecasting tertentu," tutur Setiaji.

Setiaji melanjutkan, untuk dampaknya sendiri pada industri kesehatan dengan adanya kemampuan cloud tentunya akan sangat membangun fitur aplikasi pada Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) baik mobile maupun web base sehingga dapat melakukan improvement setiap saat. 

"Kami juga melakukan pengembangan aplikasi Peduli Lindungi dengan konsep pendekatan microservices dan ini juga sangat cocok diterapkan di platform cloud sehingga apabila ada fitur yang harus di-upgrade akan secara independen berjalan tanpa mengganggu fitur yang lain, seperti halnya Peduli Lindungi yang rajin di-update setiap seminggu sekali," jelas Setiaji

Teknologi cloud memungkinkan beradaptasi kapasitas sesuai dengan beban kerja yang dibutuhkan, infrastruktur dapat ditambah dan dikurangi dengan cepat, terutama dalam memproses dan menganalisis banyak data points. 


Bagikan artikel ini