Kemenkes RI Segera Hadirkan Citizen Health App


Chief DTO Kemenkes RI Setiaji Paparkan Pemanfaatan Cloud Satu Data Kesehatan

Chief DTO Kemenkes RI Setiaji Paparkan Pemanfaatan Cloud Satu Data Kesehatan

Satu Data Kesehatan Indonesia dibangun dan dikembangkan sebagai pusat portal satu informasi Kesehatan di Indonesia baik untuk lingkup publik maupun internal Kementerian Kesehatan. Portal ini dibuat untuk menjawab permasalahan dimana dasbor / informasi kesehatan saat ini masih terpencar di berbagai lokasi. Sehingga kehadiran satu portal ini diharapkan mampu mempermudah baik internal Kementerian Kesehatan maupun masyarakat umum dalam mengakses informasi.

Satu Data Kesehatan Indonesia memanfaatkan berbagai sumber data berkualitas baik untuk mendukung pengambilan keputusan, perumusan kebijakan yang terstruktur, dan pemberian informasi kepada masyarakat. Secara umum Satu Data Kesehatan Indonesia dikembangkan untuk kebutuhan internal dan publik (masyarakat).

Layanan Cloud Computing akan bisa membantu mengakselerasi implementasi Satu Data Kesehatan Nasional pada berbagai fasilitas kesehatan yang ada. Sedangkan teknologi Artificial Intelligence akan membantu memberikan insight terkait dengan kondisi kesehatan di masyarakat.

Hal tersebut selaras dengan yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI yang tengah gencar-gencarnya melakukan komitmen transformasi sistem kesehatan yang terbagi menjadi enam utama yaitu Transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan, dan transformasi teknologi kesehatan.

"Dalam enam pilar utama ini tentunya termasuk dalam teknologi kesehatan yang difokuskan pada sistem informasi dan kemudian juga bioteknologi. Hal ini penting dilakukan karena di masa COVID-19 memberikan pengetahuan dan pembelajaran untuk kita terkait data, integrasi, serta penetapan infrastruktur yang bisa menunjang sistem yang kami miliki," ujar Chief DTO Kementerian Kesehatan RI, Setiaji dalam paparannya di webinar "Cloud dan AI untuk Percepatan Implementasi Satu Data Kesehatan Nasional", Selasa (25/10).

Kemenkes RI juga telah meluncurkan platform integrasi dan standarisasi yakni SatuSehat sebagai Big Data kesehatan untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang terintegrasi.

"Dalam platform SatuSehat tersebut, Kemenkes RI juga akan menintegrasikan 60.000 layanan kesehatan dari seluruh wilayah Indonesia yang berbentuk virtual dan fisik serta akan menghubungkan ke wearable device. Saat ini, kami sedang mengejar target ini bahwa nantinya akan ada 12.000 layanan terintegrasi dan masyarakat bisa mengakses rekam medisnya melalui aplikasi PeduliLindungi yang akan bertransisi menjadi Citizen Helath App (CHA) yang akan di-launching pada hari Kesehatan Nasional (12 November 2022)," jelas Setiaji. 

Setiaji juga menambahkan, pada proses aplikasi PeduliLindungi yang akan bertransisi menjadi Citizen Helath App (CHA) juga telah dilakukan testing baik sistem yang dikelola rumah sakit dan puskesmas. Selain itu Kemenkes Ri juga telah melakukan testing di berbagai infrastruktur baik secara on premises dan on cloud semua bisa terhubung dan saling interoprobability dengan kekuatan standarisasi yang sudah dimiliki.

Pengembangan PeduliLindungi menjadi Citizen Health App (CHA) tentunya akan banyak fitur-fitur dan informasi yang lebih luas dan canggih. 

Presisi dan akurasi layanan kesehatan akan lebih baik apabila didukung oleh teknologi Artificial Intelligence (AI). Analisis Big Data kesehatan berbasis Artificial Intelligence akan meningkatkan kecepatan, presisi, dan akurasi dalam pengambilan keputusan terkait pelayanan kesehatan.

"Dengan adanya ekosistem big data kesehatan (predictive analytics menggunakan AI) maka data driven healthcare akan terwujud dengan dibantu penggunaan cloud dipadu dengan pemanfaatan AI, karena layanan cloud sudah banyak sekali tools yang bisa langsung digunakan," tutur Setiaji. 

Setiaji juga menjelaskan pemanfaatan cloud untuk percepatan implementasi Satu Data Kesehatan. Penggunaan teknologi cloud sangat urgent untuk digunakan terutama dalam industri kesehatan modern. Dalam penggunaan teknologi Cloud memberikan manfaat yakni kemampuan untuk dapat memproses data yang masif dengan infrastruktur yang elastis. Petabytes data kesehatan dihasilkan setiap hari. 

Teknologi cloud juga digunakan dalam pengembangan SatuSehat, data yang dikumpulkan dan diolah untuk pengambilan keputusan sangat masif dari 270 juta rakyat Indonesia, ditambah dengan masing-masing sektor memiliki kekhususan data. 

Di sisi lain, Kompartemen Pusat Data dan Informasi Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), Anis Fuad juga menyampaikan bahwa survei pada 500 rumah sakit yang telah dilakukan oleh PERSI pada bulan Maret lalu bahwa kurang lebih sebanyak 33 persen rumah sakit telah menerapkan layanan cloud walaupun hanya digunakan sebagai kombinasi, namun juga ada yang menggunakan cloud secara menyeluruh. 


Bagikan artikel ini