Kemenparekraf Manfaatkan AI untuk Proyeksi Kebutuhan Oksigen


Logo Kemenparekraf RI

Logo Kemenparekraf RI

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) gandeng penyedia jasa big data Arogya.ai untuk melakukan proyeksi kebutuhan oksigen medis dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

“Arogya.ai bisa membantu kami memetakan beberapa hal yang sangat diperlukan terutama terkait data. Ini bagian dari konsep 3G Gercep, Geber, Gaspol,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno melansir dari Antara, Sabtu (10/7/2021).

Sandiaga menjelaskan, AI digunakan untuk memprediksi serta memproyeksikan permintaan oksigen medis di Indonesia. Hal ini menurutnya penting dikarenakan Kemenparekraf sendiri ditugaskan untuk menyediakan fasilitas isolasi mandiri, sehingga perlu menyediakan fasilitas penunjang berupa oksigen medis.

Sandiaga pun tetap menginstruksikan seluruh jajarannya di Kemenparekraf untuk hadir dengan penuh keberpihakan kepada masyarakat yang sedang membutuhkan, meskipun lingkup pariwisata dan ekonomi kreatif tidak bersinggungan secara langsung dengan upaya penanganan COVID-19.

“Situasi ini memanggil kami sebagai langkah kolaboratif untuk masuk dan memberikan kontribusi. Jangan pernah bilang ini [obat-obatan dan oksigen] bukan urusan kita, ini urusan bersama, membela masyarakat yang membutuhkan hadir dengan penuh keberpihakan,” ujar Sandiaga.

Kemenparekraf sendiri telah berperan dalam memetakan vaksinasi, testing dan tracking, serta melakukan treatment fasilitas kesehatan guna membantu menghadapi situasi pandemi COVID-19 di Indonesia.

Lalu guna memenuhi kebutuhan oksigen medis di lokasi-lokasi yang disediakan Kemenparekraf untuk melakukan isolasi mandiri, Sandiaga mendorong ekosistem ekonomi digital untuk mencari mitra-mitra yang bersedia untuk membantu memberikan tenaga mengatasi pandemi COVID-19.

“Seperti yang tertera di dashboard milik Arogya.ai, terdapat simulasi capaian jumlah masyarakat di Indonesia dan seluruh dunia yang sudah divaksin agar kita bisa menyadari untuk menyentuh segala lini, paling tidak ada 34 juta masyarakat di sektor parekraf yang bisa kita mobilisasi,” ungkap Sandiaga.


Bagikan artikel ini