Inovasi Satelit: Masa Depan Konektivitas IoT di Wilayah Terpencil
- Nikita Dewi Kurnia Salwa
- •
- 14 Sep 2024 23.11 WIB
Seiring dengan semakin lengkapnya cakupan jaringan terestrial atau seluler, perhatian kini beralih ke konektivitas berbasis satelit. Menurut Omdia, kemajuan teknologi dan inovasi baru telah membangkitkan minat kembali pada pasar satelit. Penyedia layanan telekomunikasi mulai membentuk kemitraan dengan operator satelit untuk menyediakan layanan inovatif.
Layanan potensial seperti internet satelit berkecepatan tinggi dan komunikasi smartphone satelit langsung ke perangkat, diprediksi akan menjadi teknologi yang transformatif, terutama dalam situasi kritis. Antusiasme terhadap potensi teknologi satelit ini tentu bukan tanpa alasan.
Meskipun pendapatan dari IoT berbasis satelit masih lebih kecil dibandingkan dengan pasar lain, angka ini tetap signifikan. Koneksi IoT berbasis satelit diperkirakan akan tumbuh dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) yang kuat sebesar 22,2% selama periode 2021 hingga 2023. Konektivitas satelit akan menjadi elemen penting bagi banyak perusahaan yang mengadopsi solusi IoT, terutama untuk perangkat yang berlokasi di wilayah terpencil atau melintasi lautan di mana jaringan terestrial tidak tersedia atau terbatas. Pelacakan dan pemantauan perangkat yang efisien menjadi kebutuhan yang sangat krusial bagi perusahaan-perusahaan ini. Dengan semakin turunnya biaya hardware seperti gateway dan munculnya standar-standar baru, komunikasi langsung ke perangkat IoT melalui satelit kini menjadi opsi yang lebih ekonomis dan layak bagi perusahaan yang perlu mengambil data dari perangkat jarak jauh.
Menurut John Canali, analis utama IoT di Omdia, perusahaan kini tidak lagi harus memilih antara konektivitas terestrial atau non-terestrial. Sebaliknya, perusahaan dapat memanfaatkan jaringan terestrial ketika tersedia, dan beralih ke konektivitas satelit ketika jaringan terestrial tidak dapat menjangkau. "Ketahanan ini akan menjadi aset berharga bagi banyak perusahaan," kata Canali, menekankan pentingnya fleksibilitas dalam konektivitas IoT.
Andrew Brown, pimpinan praktik IoT di Omdia, juga mengungkapkan bahwa penelitian mereka menunjukkan adanya kebangkitan di pasar satelit, dengan munculnya pemain-pemain baru yang dinamis dalam mengembangkan teknologi satelit. Menurut Brown,Communications Service Provider (CSP) serta para pemangku kepentingan utama IoT lainnya sebaiknya memprioritaskan kemitraan dengan operator satelit untuk melengkapi penawaran konektivitas yang sudah ada.
Kemitraan antara operator satelit dan penyedia layanan telekomunikasi ini menjadi langkah strategis dalam menghadirkan layanan IoT yang lebih luas dan tangguh. Dengan teknologi satelit, solusi IoT dapat menjangkau wilayah yang sebelumnya tidak terjangkau oleh jaringan terestrial. Inovasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional perusahaan, tetapi juga membuka peluang baru dalam berbagai sektor seperti transportasi, pertanian, energi, dan maritim, di mana konektivitas di area terpencil sangat dibutuhkan.
Selain itu, layanan telepon pintar berbasis satelit yang memungkinkan komunikasi langsung dari perangkat tanpa memerlukan infrastruktur tambahan menjadi potensi besar dalam masa depan IoT. Kemajuan ini tidak hanya akan berdampak pada industri-industri besar, tetapi juga pada masyarakat luas yang tinggal di daerah terpencil, memberikan akses yang lebih baik ke komunikasi global.
Dengan meningkatnya kebutuhan akan konektivitas yang lebih andal, perusahaan yang mengadopsi pendekatan hibrida menggabungkan konektivitas terestrial dan satelit akan mampu menghadapi tantangan yang lebih kompleks. Dalam jangka panjang, solusi ini akan membantu perusahaan mengurangi risiko kehilangan data atau gangguan operasional yang disebabkan oleh keterbatasan jaringan terestrial.
Potensi ini semakin menguat dengan prediksi pertumbuhan konektivitas IoT berbasis satelit yang diperkirakan akan terus meningkat. Keuntungan lain dari konektivitas berbasis satelit adalah kemampuan untuk menyediakan data secara real-time, yang sangat penting dalam situasi-situasi darurat, seperti pemantauan bencana alam atau operasi penyelamatan di wilayah terpencil. Oleh karena itu, konektivitas satelit diharapkan dapat mendukung berbagai aplikasi kritis yang membutuhkan keandalan tinggi dan jangkauan luas.
Pada akhirnya, kombinasi antara konektivitas terestrial dan satelit menawarkan solusi yang lebih tangguh dan beragam bagi perusahaan yang bergantung pada IoT. Dengan pertumbuhan pasar yang signifikan, perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi dan teknologi diharapkan dapat memanfaatkan peluang ini untuk memperluas cakupan layanan mereka dan memperkuat kehadiran mereka di pasar IoT global.