Lintasarta Hadirkan Teknologi Cybersecurity Seri PA 400


Lintasarta

Lintasarta

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyatakan bahwa terdapat ratusan juta serangan siber sepanjang tahun 2021 di Indonesia. Maka guna mengantisipasi serangan tersebut, perusahaan penyedia solusi teknologi Lintasarta dan Palo Alto menyediakan solusi cybersecurity berupa teknologi seri PA 400, Machine Learning-powered Next-Gen Firewall (NGFW) pertama di dunia.

Kerjasama antara Lintasarta dengan Palo Alto ini bertujuan agar perusahaan dapat lebih aktif untuk mencegah serangan siber. Sementara dengan adanya machine learning (ML) pad inti NGFW, Lintasarta kemudian dapat memperkuat layanan keamanan siber dalam melakukan pencegahan serta mengidentifikasi serangan dalam bentuk data real-time, seperti menghentikan upaya phising.

“Kami harap kerjasama ini membuat layanan Lintasarta Managed Security mampu membantu perusahaan untuk memperluas Zero Trust Network Security lengkap di mana saja, mulai dari kantor cabang terkecil hingga lokasi paling terpencil,” kata Ginandjar, Marketing and Solution Director Lintasarta, Minggu (3/10/2021).

Ginandjar kemudian menuturkan, bahwa dengan menggunakan teknologi PA 400 yang merupakan teknologi Machine Learning-powered Next-Gen Firewall (NGFW) pertama di dunia, diharapkan sistem keamanan Lintasarta kemudian dapat diperkuat.

Teknologi ini pun sangat memungkinkan perusahaan untuk dapat mencegah serangan siber yang tidak pernah diketahui sebelumnya serta berkamuflase, termasuk pada Internet of Things (IoT). Selain itu, solusi cybersecurity PA 400 juga dapat mengurangi kesalahan dari rekomendasi kebijakan otomatis untuk kantor cabang, retail, hingga perusahaan kecil, menengah, dan besar.

Ginandjar menjelaskan bahwa perusahaannya menjadi pertama pula di Indonesia yang memiliki kesempatan untuk dapat menerapkan teknologi seri PA 400, yang menguatkan sistem keamanan yang sudah dimiliki Lintasarta. Hal ini terutama pada Jasa Lintasarta Managed Security Operation Center (SOC).

Solusi dari Lintasarta ini memungkinkan pelanggan untuk mencegah, mendeteksi, serta merespon serangan siber sedini mungkin. Managed Security service-level agreement (SLA) yang didukung oleh model bisnis berbasis biaya adalah manfaat langsung yang bisa dirasakan oleh pelanggan.

Solusi tersebut juga dapat membantu pembangunan strategi keamanan dengan berbagai keunggulan untuk mengelola dan memantau infrastruktur keamanan bagi pelanggan. Tentunya ini memberikan keuntungan yang besar bagi pelanggan dalam menerapkan keamanan siber.

Managed Security Devices juga memberikan kemudahan penerapan jaringan serta firewall aplikasi web di tengah era revolusi digital. Managed Firewall on Cloud kemudian memberikan kemudahan untuk mengelola segala aspek perlindungan terhadap server-server milik perusahaan.

Sementara dengan solusi Managed Antivirus, pelanggan dapat memberikan perlindungan pada semua karyawan dari potensi malware dan jenis serangan siber lainnya. Managed Antivirus for Server akan memberikan perlindungan dari malware serta segala serangan yang bisa mengancam data perusahaan dan risiko downtime hingga kehilangan data.

Managed Security Operation Center sendiri diawaki oleh tenaga profesional dengan sertifikasi global, kemudian mampu untuk memantau, mendeteksi, serta merespon terjadinya serangan siber selama 24x7. Maka demikian, deteksi serta respon insiden dapat dilakukan dengan cepat.

“Melindungi jaringan ini bukan lagi bersifat opsional. Segala bentuk kecerobohan adalah potensi bagi pihak luar untuk melakukan penetrasi. Maka dengan adanya kerjasama ini, Lintasarta menjamin keamanan server dalam jaringan Lintasarta Cloud dan Lintasarta Colocation dari serangan siber,” tutur Ginandjar.

Sementara Lintasarta Security Solution Vice President Luky Kurniawan menjelaskan, fitur Zero-Delay Signature yang memanfaatkan proses ML berbasis cloud akan memberikan instruksi terhadap NGFW tanpa adanya penundaan.

Selain itu, layanan keamanan siber Lintasarta yang didukung teknologi seri PA 400 juga menggunakan analisis perilaku untuk mendeteksi perangkat IoT dan memberikan rekomendasi kebijakan sebagai bagian dari layanan bawaan cloud yang terintegrasi di NGFW.

Maka dengan implementasi berbagai teknologi tersebut, layanan cybersecurity dari Lintasarta mampu melakukan otomatisasi rekomendasi kebijakan yang dapat menghemat waktu serta mengurangi kemungkinan kesalahan manusia, serta mencegah aktivitas jahat yang tersembunyi dalam lalu lintas enkripsi.

Hal ini pun diimplementasikan dengan memeriksa serta menerapkan kebijakan untuk lalu lintas terenkripsi TLS/SSL, baik masuk maupun keluar. Termasuk pula lalu lintas yang menggunakan TLS 1.3 dan HTTP/2.

“Layanan keamanan Lintasarta dapat menyederhanakan sistem keamanan secara masif, mulai dari ribuan kantor cabang hingga di komputer karyawan. Selain itu, juga menghentikan ancaman yang tidak dikenal dan dikenal dengan peningkatan kinerja hingga 10 kali dari sebelumnya,” pungkas Luky Kurniawan.

Layanan keamanan Lintasarta dengan dukungan PA 400 pun mampu memaksimalkan keamanan SD-WAN, yaitu dengan melakukan pengaktifan terhadap firewall yang sudah ada di perusahaan serta memungkinkan pengimplementasian SD-WAN dengan aman, mengurangi latensi, jitter, dan kehilangan paket.


Bagikan artikel ini