Menteri BUMN Ciptakan Lapangan Kerja Dengan Data Center dan Cloud


Erick Thohir

Erick Thohir

Erick Thohir sebagai Menteri BUMN mengajak generasi milenial untuk meningkatkan kewirausahaan di Indonesia. Ajakan tersebut agar milenial turut membantu menciptakan lapangan kerja baru dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

"Saya ingin menggelitik para milenial dengan challenge, kita ini tidak mungkin membangun job creation hanya bergantung pada pemerintah saja," ujar Erick Thohir yang dikutip dari Kontan, Senin (19/4).

Erick mengungkapkan bahwa tingkat kewirausahaan di Indonesia bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga adalah yang paling rendah yakni di angka 3,47%.

"Dengan segala kerendahan hati, entrepreneurship kita itu masih di bawah negara-negara tetangga, saya sangat berharap entrepreneurship di Indonesia harus ditingkatkan," tambah Erick.

Menteri BUMN sebagai pihak pemerintah telah berupaya menyediakan infrastruktur, pembiayaan, hingga akses pasar bagi para wirausahawan untuk bisa mengembangkan bisnisnya, terutama yang berkaitan dengan ekonomi digital.

Dari Infrastruktur, Kementerian BUMN berusaha menyediakan data center dan cloud computing serta jaringsn fiber optik untuk mendukung ekosistem ekonomi digital melalui perusahaan BUMN PT Telkom.

Untuk akses pasar, Kementerian BUMN juga memanfaatkan aset negara seperti PaDi UMKM sebagai platform digital untuk mempertemukan UMKM dan BUMN, transformasi Sarinah dalam membentuk ekosistem produk lokal, dan juga Rumah BUMN dalam pendampingan usaha UKM guna meningkatkan kompetensi serta akses pemasaran dan pemodalan.

Sementara dari sisi pembiayaan, Kementerian BUMN memberikan akses pendanaan khusus untuk startup dan juga pendaan usaha dengan bunga terjangkau melalui himpunan bank negara, atau pendanaa syariah sebagai alternatif pembiayaan sesuai prinsip keislaman.

Menurut Erick, Indonesia saat ini memiliki fondasi yang kuat dalam mendongkrak perekonomian dengan besarnya jumlah penduduk serta banyaknya potensi sumber daya alam. Namun, hal tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal.

"Kita ini negara yang masih berkembang. dan kita masih punya kekurangan. Di dua hal tadi, logistik yang masih mahal dan juga human capital kita yang masih kalah bersaing," pungkas Erick.

Untuk memaksimalkan kemampuan tersebut, sejumlah langkah perlu dilakukan yaitu hilirisasi sumber daya alam, menjadi produk dengan nilai tambah dan memaksimalkan penggunaan teknologi.


Bagikan artikel ini