OpenAI Mampu Kloning Suara dalam Waktu Singkat
- Rita Puspita Sari
- •
- 02 Apr 2024 11.18 WIB
OpenAI, perusahaan teknologi terkemuka di dunia, baru-baru ini mengumumkan pratinjau skala kecil dari teknologi terbarunya yang disebut Voice Engine. Teknologi ini mampu mengkloning suara siapa pun dengan hanya menggunakan sampel audio selama 15 detik. Dalam pengumuman tersebut, OpenAI menyoroti kemampuan Voice Engine untuk menciptakan ucapan yang terdengar alami, emosional, dan realistis.
Menurut laporan dari Engadget pada Senin, 1 April 2024, teknologi Voice Engine ini merupakan pengembangan dari API text-to-speech milik OpenAI yang sudah ada sejak tahun 2022. Perusahaan telah mengintegrasikan teknologi ini dengan suara preset yang ada di API text-to-speech serta fitur Read Aloud.
Salah satu keunggulan yang ditonjolkan oleh OpenAI adalah kemampuan Voice Engine dalam membantu berbagai bidang seperti bantuan membaca, penerjemahan bahasa, dan membantu individu yang mengalami masalah bicara mendadak atau degeneratif. Contoh konkret penggunaan teknologi ini telah diperlihatkan dalam program percontohan di Brown University, di mana Voice Engine digunakan untuk membantu pasien dengan gangguan bicara.
Meskipun memiliki potensi manfaat yang besar, OpenAI juga menyadari risiko penyalahgunaan teknologi ini. Ada kekhawatiran bahwa para pelaku kejahatan dapat memanfaatkannya untuk melakukan penipuan yang serius. Oleh karena itu, OpenAI menyatakan bahwa Voice Engine masih belum siap untuk digunakan secara luas. Masalah privasi menjadi salah satu fokus utama yang harus dipenuhi sebelum teknologi ini diluncurkan secara resmi.
Dalam konteks politik dan sosial, Voice Engine juga menjadi sorotan karena potensi risiko yang ditimbulkannya. OpenAI menjelaskan bahwa mereka telah mengumpulkan umpan balik dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, media, hiburan, pendidikan, dan masyarakat sipil, untuk memastikan bahwa peluncuran produk ini tidak menimbulkan risiko yang tidak terkendali.
Salah satu langkah yang diambil oleh OpenAI adalah menerapkan kebijakan penggunaan yang ketat. Mereka melarang keras penggunaan Voice Engine untuk meniru suara individu lain tanpa persetujuan atau hak hukum yang jelas. Hal ini diharapkan dapat meminimalisir potensi penyalahgunaan teknologi ini.
ChatGPT kini dapat digunakan tanpa akun
Selain itu, OpenAI juga mengumumkan bahwa platform ChatGPT mereka kini dapat digunakan tanpa memerlukan akun. Hal ini menandai sebuah perubahan besar dalam aksesibilitas teknologi AI bagi masyarakat umum.
Sejak diluncurkan pada akhir tahun 2022, ChatGPT telah menjadi salah satu layanan AI yang paling diminati dengan pertumbuhan yang pesat. Pengguna sebelumnya harus mendaftar untuk akun OpenAI untuk dapat mengaksesnya, namun sekarang semua orang bisa langsung mencoba dan menggunakan ChatGPT tanpa harus membuat akun terlebih dahulu.
Dikutip dari postingan blog OpenAI, langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk membuat AI lebih mudah diakses oleh siapa saja yang ingin mengenal dan menguji kemampuannya. Meskipun demikian, perubahan ini hanya berlaku untuk ChatGPT, sementara produk OpenAI lainnya seperti DALL-E 3 masih memerlukan biaya akses dan akun.
Menurut data OpenAI, lebih dari 100 juta orang dari 185 negara menggunakan ChatGPT setiap minggunya sejak diluncurkan. Hal ini menunjukkan popularitas yang besar terhadap platform ini di kalangan pengguna AI.
Namun, meskipun ChatGPT tetap menjadi salah satu situs chatbot AI yang paling banyak dikunjungi dengan perkiraan 1,6 miliar pengunjung pada bulan Februari, terjadi sedikit penurunan dari angka kunjungan tertinggi pada Mei 2023 yang mencapai 1,8 miliar pengunjung.
Pengumuman ini juga datang bersamaan dengan peluncuran produk baru OpenAI, yaitu Voice Engine, layanan kloning suara AI, dan platform pembuatan video Sora. Meskipun demikian, produk-produk ini hanya tersedia untuk sejumlah pengguna dan mitra tertentu yang memenuhi syarat, bukan untuk pengguna umum yang tidak memiliki akun OpenAI.
Sebagai tambahan, OpenAI juga memperkenalkan "perlindungan konten tambahan" untuk meningkatkan pengalaman pengguna, termasuk memblokir perintah dalam kategori yang lebih luas. Namun, detail lebih lanjut tentang kategori-kategori tersebut tidak dijelaskan secara rinci.
Dengan terobosan terbaru ini, OpenAI terus mengubah paradigma dalam bidang kecerdasan buatan. Voice Engine menjadi contoh nyata bagaimana teknologi dapat memberikan dampak positif dalam berbagai aspek kehidupan manusia, namun tetap memerlukan pengaturan yang ketat untuk menghindari potensi penyalahgunaan.