SAS Data Analytics Dukung Pemerintah Optimalkan Bantuan Bagi UMKM


UMKM Digital

Ilustrasi UMKM Digital

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) disebut sebagai penggerak perekonomian di Indonesia. Jumlahnya di Indonesia sendiri bahkan mencapai lebih dari 64 juta, dan menjadi peluang kerja bagi 97 persen orang.

Ketika pandemi COVID-19 melanda, pemberlakuan pembatasan aktivitas masyarakat telah menutup sebagian besar peluang perdagangan. Hal ini kemudian mengancam keberlangsungan bisnis yang dilakukan UMKM.

Oleh karena itu, Pemerintah Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta kemudian mengambil langkah-langkah untuk terus mendukung keberlangsungan bisnis UMKM. Salah satunya, adalah penyuntikkan modal bagi pelaku UMKM. Bantuan COVID-19 ini kemudian menjadi penyelamat untuk UMKM di seluruh wilayah DKI Jakarta.

Tantangan lain kemudian muncul, yaitu mengenai bagaimana memastikan triliunan rupiah yang disalurkan bagi UMKM dapat digunakan dengan bijak sehingga mendukung pertumbuhan bisnis. Selain itu, juga membantu mereka dengan potensi tinggi untuk bangkit kembali di dunia usaha untuk turut serta menghidupkan ekonomi lokal.

Sekelompok tim data scientists Indonesia kemudian berupaya untuk mengatasi tantang ini, melalui penggunaan data dan analisis lanjutan seperti kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan machine learning. Keduanya digunakan untuk membantu pejabat pemerintah DKI Jakarta dalam mengoptimalkan distribusi bantuan COVID-19.

Tim bernama JAKSTAT ini merupakan bagian dari event 2022 SAS Hackathon, acara yang berlangsung selama sebulan dan disponsori oleh SAS, perusahaan di sektor industri data analytics dengan dukungan mitra cloud pilihan, Microsoft.

Melalui acara ini, tim Hackathon dari seluruh dunia akan berkolaborasi dengan para ahli dan mentor dari SAS untuk mengatasi tantangan besar dalam dunia bisnis dan pemerintah. Hackathon akan berperan sebagai inkubator untuk tim melakukan inovasi.

Menurut ketua Tim JAKSTAT Muhammad Iqbal yang juga merupakan analis data di Starcore Analytics, salah satu mitra SAS yang mendukung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk proyek bantuan COVID-19 ini, proyeknya berupaya untuk memastikan suntikan modal bagi UMKM dapat mendorong kebangkitan ekonomi di wilayah DKI Jakarta.

“Jakarta adalah wilayah dan kota yang sangat beragam dan dinamis. Selain itu, jutaan UMKM berpusat disini. Proyek kami berusaha untuk memastikan bahwa suntikan modal membuat jantung perekonomian berdetak kuat lagi dan membantu UMKM dan seluruh masyarakat Indonesia menjadi lebih tangguh saat kita keluar dari pandemi,” kata Iqbal dalam keterangan resminya, melansir dari Investor.id, Kamis (12/5/2022).

JAKSTAT sendiri menerapkan AI dan analitik lanjutan dengan menggunakan SAS Viya, manajemen cloud-native, dan platform pengambilan keputusan oleh SAS. SAS Viya terintegrasi secara lancar dengan teknologi open source seperti Python yang juga digunakan oleh tim peserta Hackathon.

Kombinasi AI yang terdapat pada cloud-native ini kemudian memberi tim Hackathon kekuatan untuk dapat dengan cepat mengubah data menjadi sebuah keputusan yang lebih baik, cepat, dan andal.

Sementara menurut survei United Nations Development Program (UNDP), hanya 17% UMKM di Jakarta yang telah menerima ataupun mencari bantuan selama pandemi COVID-19. Tim JAKSTAT dengan menggunakan analitik kuat dan AI di cloud kemudian ingin membantu pemerintah agar bisa mengoptimalkan distribusi bantuan.

Tim kemudian akan terus berkolaborasi dan bersaing selama SAS Hackathon berlangsung untuk menjawab tantangan bisnis dan kemanusiaan dengan menggunakan teknologi SAS. Bersama dengan SAS pula, peserta dapat mengembangkan inovasi untuk dikomersilkan dengan bimbingan dari mentor ahli SAS.


Bagikan artikel ini