Pemanfaatan Teknologi AI dalam Bisnis Perbankan


Pemanfaatan Teknologi AI dalam Bisnis Perbankan

Pemanfaatan Teknologi AI dalam Bisnis Perbankan

Sebagai salah satu pilar utama dalam transformasi digital, Bank Negara Indonesia (BNI) terus mengukuhkan posisinya dengan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk mengoptimalkan layanan dan mencapai keunggulan untuk bersaing di industri perbankan.

Dalam sebuah webinar yang bertajuk "Transforming Your Business with AI Powered Solutions", Sankata Lee, VP, IT Strategic, Architecture & Innovation Head di PT Bank Negara Indonesia, menjelaskan strategi implementasi AI yang telah dilakukan oleh BNI untuk meningkatkan nilai bisnis dan efisiensi layanan.

Salah satu hal yang menonjol dari strategi AI yang diterapkan oleh BNI adalah fokus pada nilai bisnis yang dihasilkan melalui produk dan solusi dari AI. Sankata Lee menjelaskan bahwa, "Generatif AI yang sudah masuk ke dalam perusahaan yaitu tidak hanya mengenai AI itu sendiri, tetapi sudah masuk ke dalam kepentingan bisnis, yang menghasilkan bisnis value yang bisa diukur."

Dalam paparannya, Sankata Lee juga menyebut bahwa sejak peluncuran Generatif AI pada tahun 2022, adopsi AI telah meningkat secara signifikan, dengan sekitar 60% perusahaan besar di dunia mengadopsi AI. Di internal BNI saat ini, mereka telah melakukan perencanaan dan implementasi Generatif AI dalam pelayanan, produk, dan solusi teknis.

Penerapan AI di BNI tidak hanya sebatas pada level konseptual, tetapi juga terwujud dalam berbagai kasus penggunaan yang nyata. Misalnya, dalam Loan Management System, dengan proses bisnis yang sebelumnya memakan waktu panjang kini menjadi lebih cepat berkat integrasi AI. 

Strategi implementasi AI yang diterapkan oleh BNI dapat dilihat dari lima pendekatan yang dilakukan, yaitu:

  1. Establish: Menetapkan kebutuhan dan tujuan yang jelas terkait penggunaan AI.
  2. Identify: Mengidentifikasi potensial use case dan peluang Generatif AI.
  3. Deploy: Melakukan implementasi use case dan Generatif AI yang telah diidentifikasi.
  4. Adjust: Menyesuaikan bisnis dengan use case dan Generatif AI yang telah diimplementasikan.
  5. Assess: Melakukan evaluasi kembali untuk memastikan keberhasilan AI yang telah diimplementasikan sesuai dengan tujuan awal.

Dalam melaksanakan strategi ini, BNI menggunakan berbagai pendekatan deployment yang sesuai dengan kebutuhan, mulai dari penggunaan aplikasi Generatif AI yang sudah ada hingga pembuatan model kustom dari awal.

Penggunaan AI di BNI tidak hanya fokus pada teknologi semata, tetapi juga pada hasil bisnis yang dapat diukur dan memberikan nilai tambah yang signifikan. Melalui pengimplementasian AI yang tepat, BNI menegaskan komitmennya untuk menjadi pemimpin dalam mengadopsi teknologi AI dalam industri perbankan.

“Di tahun 2025+ adopsi AI di berbagai perusahaan di dunia akan mencapai 75 %, AI akan menjadi suatu komponen yang sangat krusial pada saat kita melakukan bisnis. Dimana secara finansial industri kita harus mencapai tingkat bisnis yang baik yang bisa dibilang sukses.”tutup Sankata.

Dengan mengambil langkah-langkah strategis yang cerdas dan mengadopsi teknologi AI dengan bijak, BNI dan perusahaan-perusahaan lainnya di sektor perbankan dapat memperoleh keunggulan bersaing yang signifikan, meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan layanan kepada pelanggan, dan mengoptimalkan keputusan bisnis secara lebih akurat dan cepat. Semua ini menjadi bagian dari evolusi menuju perbankan digital yang lebih responsif dan adaptif terhadap tuntutan pasar yang terus berubah.


Bagikan artikel ini