Telkom Gebrak Konektivitas dengan Luncuran Satelit Baru di 2024


Gedung Telkom Indonesia

Logo Telkom Indonesia

Telkom, melalui anak perusahaannya Telkomsat, akan meluncurkan satelit baru di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, pada tahun 2024. Peluncuran ini bertujuan untuk mengamankan slot orbit 113 derajat Bujur Timur (BT), setelah kegagalan peluncuran satelit Nusantara Dua oleh Indosat Ooredoo pada April 2020.

Satelit yang tadinya menggantikan satelit Palapa D yang berakhir 2020 itu, gagal mencapai orbit akibat terjadinya anomali saat peluncuran. Salah satu dampak kegagalan peluncuran satelit Nusantara Dua adalah potensi penghapusan filing satelit Indonesia di slot orbit 113 BT oleh International Telecommunication Union (ITU), karena Indonesia tidak dapat menempatkan satelit di slot orbit 113 BT dalam batas waktu yang ditetapkan. Telkom kemudian diberi waktu sampai tahun 2024 agar peluncuran satelit barunya dapat menempati slot orbit 113 derajat BT.

Satelit baru ini akan mengisi slot orbit 113 BT yang sebelumnya kosong, yang menjadi kebijakan strategis untuk menjaga kedaulatan negara. "Dari sisi kedaulatan negara ini bagus, karena slot orbit yang kosong ini dapat diisi, ini yang paling penting. Kalau terlalu lama kosong bisa direbut negara lain," ujar Founder IndoTelko Forum Doni Ismanto Dikutip dari detikINET, Selasa (9/1/2024).

Slot orbit 113 BT dianggap memiliki cakupan yang sangat memadai untuk konektivitas dan penyiaran di Indonesia. Doni Ismanto menyoroti bahwa satelit baru Telkom ini, yang menggunakan teknologi High Throughput Satellite (HTS), cocok untuk penyiaran dan broadband, yang akan meningkatkan kualitas penyiaran dan mendukung konektivitas broadband di seluruh Indonesia.

Dengan dua satelit sebelumnya yang dioperasikan oleh Telkomsat, yaitu Telkom 3S dan Telkom Merah Putih, peluncuran satelit baru ini diharapkan dapat memperkuat bisnis satelit yang dijalankan oleh perusahaan BUMN ini.

"Jadi, menurut saya, peluncuran satelit baru Telkom ini punya dua makna, menjaga kedaulatan negara dan memberikan peningkatan konektivitas bagi negara. Selain itu, itu juga efek bisnis terhadap yang dijalankan Telkom," pungkasnya.

Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, telah menyatakan kesiapannya untuk peluncuran satelit baru Telkom pada tahun 2024. Satelit ini diharapkan menjadi sumber broadband yang melayani masyarakat dan mendukung konektivitas jaringan komunikasi di seluruh Indonesia.

Peluncuran satelit ini tidak hanya menjadi langkah strategis dalam menjaga kedaulatan negara, tetapi juga memiliki dampak positif terhadap perkembangan bisnis dan peningkatan kualitas layanan konektivitas di Tanah Air.


Bagikan artikel ini