Telkom-Biofarma Ungkap Kesiapan Aplikasi untuk Vaksinasi COVID-19


Big Data

Ilustrasi Big Data

PT Telkom Indonesia yang bekerja sama dengan Biofarma untuk mengembangkan aplikasi yang mendukung distribusi vaksinasi COVID-19 di Indonesia, mengungkapkan bahwa aplikasi ini berada dalam tahap finalisasi. Telkom Indonesia pun menambahkan, pihaknya berupaya agar aplikasi siap saat vaksin didistribusikan.

Digitalisasi distribusi vaksin COVID-19 sendiri dilakukan Telkom dan Biofarma setelah ditunjuk secara resmi oleh Komite Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Kementerian BUMN.

“Aplikasi yang sedang dibangun dengan bekerjasama dengan Biofarma ini masih dalam tahap finalisasi dan diupayakan dapat selesai pada saat vaksin siap didistribusikan,” kata Ahmad Reza, Vice President Corporate Communication Telkom Indonesia, Jumat (4/12/2020).

Pemerintah sendiri berencana untuk menyelesaikan pasokan vaksin COVID-19 pada Desember 2020, lalu mulai melakukan vaksinasi massal pada tahun 2021 mendatang. Reza menjelaskan, Telkom sebagai pengembang aplikasi digital bertugas untuk mengintegrasikan data dari berbagai sumber yang terkait dengan vaksin COVID-19, seperti data dari Kementerian dan Lembaga.

Soleh Udin Al Ayubi, Direktur Digital Health Care PT Bio Farma (Persero) sebelumnya telah menjelaskan integrasi data untuk layanan ini. Mulai dari terintegrasi dengan berbagai BUMN Farmasi dan anak perusahaan terkait, hingga ke pelayanan vaksinasi di rumah sakit, klinik, atau pun unit kesehatan lainnya.

Teknologi big data yang digunakan ini bisa bermanfaat untuk pengembangan aplikasi vaksinasi mandiri secara menyeluruh, mulai dari pendaftaran, pre-order, hingga proses vaksinasi selesai dilakukan.

“Telkom mendukung pemerintah terkait pemanfaatan teknologi informasi dan big data untuk memudahkan proses vaksinasi, khususnya terkait integrasi data kependudukan sehingga proses vaksinasi baik yang vaksin pemerintah maupun vaksin mandiri dapat berjalan dengan baik,” tutur Reza.

Ayub menambahkan, pemerintah telah menyediakan berbagai saluran bagi masyarakat yang hendak melakukan vaksinasi COVID-19 secara mandiri. Masyarakat bisa membeli vaksin melalui aplikasi, situs internet, hingga datang secara langsung ke lokasi.

Biofarma sendiri tengah menyiapkan infrastruktur digital untuk mendukung vaksinasi COVID-19, termasuk didalamnya adalah aplikasi yang dapat mengetahui keaslian produk vaksin serta implementasi sistem distribusi vaksin secara real-time.

Selain itu, Biofarma juga menyiapkan sistem yang dapat menghitung secara tepat jumlah vaksin yang dibutuhkan di suatu tempat layanan vaksinasi. Hal ini agar produk vaksin COVID-19 dapat disebar secara merata. Infrastruktur selanjutnya yang disiapkan adalah aplikasi yang bisa mengintegrasikanhasil vaksinasi dengan kebutuhan lainnya.

Pemerintah sendiri merencanakan persiapan vaksin COVID-19 untuk 67 persen dari 160 juta populasi yang berusia 18-59 tahun atau sekitar 107.206.544 orang dari jumlah penduduk di Indonesia.


Bagikan artikel ini