Alibaba Cloud: Adanya Kemungkinan Data Center Baru di Indonesia


Logo Alibaba Cloud

Logo Alibaba Cloud

Layanan cloud computing asal Cina, Alibaba Cloud menyebut bahwa tidak menutup kemungkinan untuk membangun pusat data atau data center baru di Indonesia. Alibaba Cloud sendiri saat ini telah memiliki tiga data center sejak kehadirannya di Indonesia tahun 2018 lalu.

“Bukan tidak mungkin. Kami akan melihat dan mengamati. Sejak peluncuran data center yang pertama kami melihat permintaan yang sangat kuat. Kami akan terus berelaborasi untuk mengamati kebutuhan dan terus berinvestasi,” kata General Manager Alibaba Cloud Indonesia Leon Chen dalam keterangan resminya, melansir dari Viva.co.id, Senin (17/1/2022).

Leon melanjutkan bahwa Alibaba Cloud berupaya untuk selalu mengutamakan pelanggan. Oleh karena itu, mereka akan terus membawa produk unggulan serta membantu memecahkan masalah yang dialami oleh konsumen di Indonesia.

Indonesia pun disebut menjadi pasar yang potensial karena banyaknya startup serta developer yang berusaha untuk maju. Alibaba Cloud tidak hanya fokus untuk membangun data center, tetapi juga fokus untuk melakukan pelatihan talenta digital lokal.

Tahun 2022 ini, Alibaba Cloud memiliki target untuk memberi pelatihan bagi lebih dari 50 ribu talenta digital bersama dengan 11 universitas di Indonesia. Bidang yang menjadi fokus pelatihan ini antara lain adalah komputasi awan atau cloud computing, data analysis, serta machine learning.

“Kami bertekad untuk menyediakan lebih banyak sumber daya manusia lokal melalui inisiatif yang kami jalankan, seperti memberikan pelatihan talenta digital, memberikan dukungan kepada komunitas startup dan developer, memberikan solusi bersama dengan para mitra, serta memperkenalkan teknologi terdepan kepada pasar indonesia,” jelas Leon.

Alibaba Cloud juga meningkatkan dukungan bagi komunitas startup dengan menyelenggarakan berbagai acara, seperti StartupFest yang merupakan ajang berskala besar bagi para startup untuk dapat melakukan pitch guna memperoleh cloud resources gratis senilai USD 60 ribu atau sekitar Rp 895 miliar.


Bagikan artikel ini