BAZNAS Kembangkan Teknologi AI Dalam Pencegahan Covid-19


Artificial Intelligence

Ilustrasi Artificial Intelligence

Dalam mendeteksi adanya pelanggaran protokol saat pandemi Covid-19 di lingkungan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), BAZNAS sudah menggunakan sistem Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Harapannya sistem AI ini dapat membantu berjalannya protokol kesehatan dalam bentuk penyedia layanan terbaik dari BAZNAS untuk muzaki dan mustahik.

Dalam pengembangan sistem AI, BAZNAS melakukan kerjasama dengan tim independen yang  diketuai oleh Prof. Emir Husni dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Direktur Utama BAZNAS, Arifin Purwakananta mengungkapkan rasa syukur dan bangga dengan adanya teknologi ini dikarenakan untuk pertama kalinya dikembangan di lingkungan BAZNAS.

"Hal ini menjadi sebuah langkah BAZNAS dalam melindungi masyarakat seperti para muzaki yang ingin melaksanakan ibadahnya, dan mustahik atau penerima zakat yang dapat mengakses bantuan dari BAZNAS dengan kondisi yang lebih nyaman dan baik. Termasuk juga untuk para amil yang bekerja," jelas Arifin dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/9/2020).

Arifin mengharapkan teknologi AI ini dapat dikembangan diberbagai tempat seperti masjid, mushala, tempat pengajian, forum, perkatoran dan masih banyak lagi. Tujuannya agar dapat membantu jalannya protokol kesehatan di tempat tersebut. Manfaat lain dari sistem AI ini dapat mengidentifikasi jarak antar orang dan dapat menganalisa dari video yang didapat.

Penggunaan kamera CCTV yang dimanfaatkan untuk merekam setiap aktivitas serta melakukan pengolahan data dengan sistem video analytics. Data tersebut akan menghasilkan jarak aman antar orang dan jumlah orang dalam suatu ruangan. Jika terdapat orang yang berada diluar jarak aman, maka alarm akan otomatis berbunyi dan menghimbau setiap orang untuk menjaga jarak.

"Ini merupakan tahap awal pengembangan. Ke depannya, sistem kecerdasan buatan ini juga akan dikembangkan dengan penambahan sensor suhu tubuh, sehingga kondisi orang yang berada di dalam ruangan tersebut bisa terus terpantau. Jika ada tanda suhu tubuh tidak normal bisa segera dilakukan tindakan protokol," ujar Arifin.

Menurut Arifin, walaupun terdapat pengecekan suhu di setiap pintu masuk dan hasilnya normal, tetapi kemungkinan suhu tubuh akan berubah, oleh karena itu penjagaan setiap ruangan tetap dijalankan. Untuk saat ini, BAZNAS sendiri masih menerapkan protokol kesehatan di lingkungannya.

Para pekerja BAZNAS pun masih melakukan pekerjaan secara daring. Namun aktivitas di kantor masih berjalan dalam melayani masyarakat dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti adanya bilik sterilisasi, pengecekan suhu tubuh, jaga jarak, penggunaan masker dan mencuci tangan.


Bagikan artikel ini