Ilmuwan Ciptakan AI HWT, Mampu Tiru Tulisan Tangan Manusia


Artificial Intelligence Russia

Ilustrasi Artificial Intelligence

Dalam perkembangan terbaru di dunia kecerdasan buatan, ilmuwan di Mohamed bin Zayed University of Artificial Intelligence (MBZUAI) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, telah berhasil mengembangkan kecerdasan buatan yang mampu meniru tulisan tangan manusia dengan sangat realistis. AI ini, yang disebut HWT, telah menarik perhatian karena kemampuannya menciptakan 'tulisan tangan' yang sulit dibedakan dari karya tangan manusia yang asli.

Dilansir dari detikINET, para ilmuwan menunjukkan bahwa dalam uji coba dengan 100 peserta, 81% dari mereka lebih memilih hasil tulisan tangan AI HWT dibandingkan dengan teknologi AI pembuat teks lainnya. Bahkan, peserta hampir tidak dapat membedakan antara tulisan tangan hasil tiruan oleh AI dan tulisan tangan aslinya.

Teknologi ini didasarkan pada pendekatan yang berbeda dari sebelumnya, menggunakan 'vision transformator' sebagai gantinya generative adversarial network (GAN). Vision transformator, jenis jaringan saraf yang dirancang untuk tugas-tugas visi komputer, dapat memahami koneksi seragam antara bagian-bagian gambar yang secara fisik berjauhan satu sama lain.

"Untuk meniru gaya tulisan tangan seseorang, kami perlu melihat keseluruhan teks, dan baru setelah itu kami akan mulai memahami bagaimana penulis mengikat karakter, bagaimana penulis menghubungkan huruf, atau spasi," kata Fahad Khan, salah satu penulis dan ilmuwan di MBZUAI, seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (18/1/2024).

Meskipun potensi positifnya untuk membantu penyandang disabilitas atau cedera yang tidak bisa memegang pena, serta meningkatkan kemampuan model pembelajaran mesin, muncul kekhawatiran terkait dampak negatif teknologi ini. Hisham Cholakkal, salah satu penemu teknologi ini, mengingatkan bahwa AI semacam ini dapat disalahgunakan untuk membuat dokumen palsu, menimbulkan isu baru terkait penipuan.

"Penting untuk menyadari bahwa AI dapat digunakan untuk menghasilkan tulisan tangan yang sesuai dengan gaya seseorang," katanya.

Para peneliti juga tertarik untuk menerapkan teknologi ini ke bahasa lain, seperti bahasa Arab, meskipun fokus awal penelitian terbatas pada bahasa Inggris. Mereka berharap bahwa kemampuan model AI untuk mempelajari gaya tulisan tangan seseorang dapat membuka pintu untuk aplikasi yang lebih luas di berbagai bahasa.

"Kami ingin tahu apakah Anda memberikan beberapa contoh tulisan tangan seseorang kepada model AI, apakah model tersebut dapat mempelajari gaya orang tersebut dan kemudian menulis apapun dengan gaya tulisan tangan orang tersebut," ujarnya.

Meskipun ada potensi dampak negatifnya, pencipta teknologi ini berpendapat bahwa AI seperti HWT juga dapat membantu mengungkap isu-isu baru terkait penipuan dan dokumen palsu. Studi ini, meskipun masih dalam tahap pra-cetak dan belum ditinjau oleh rekan sejawat, memberikan pandangan menarik terkait kemajuan terbaru dalam pengembangan kecerdasan buatan yang semakin memukau.


Bagikan artikel ini