Jababeka Kolaborasi dengan Telkom, untuk Implementasikan 5G


Transformasi Digital

Ilustrasi Transformasi Digital

Anak usaha PT Jababeka Tbk, PT Jababeka Infrastruktur (Jababeka) jalin kolaborasi strategis dengan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) bersama PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dalam rangka mengembangan teknologi 5G di Kawasan Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Melalui kolaborasi strategis ini, Telkom dan Telkomsel akan membangun jaringan 5G di kawasan pilot Jababeka sebagai langkah awal untuk melangsungkan trial use case 5G. Pengembangan 5G ini juga merupakan upaya bersama untuk mewujudkan transformasi digital di Kawasan Jababeka sebagai road map menuju Jababeka Digitalized Township Ecosystem.

Kesepakatan kolaborasi antara Telkom dan Telkomsel dengan Jababeka ini pun ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bertajuk ‘Sinergi Pemanfaatan Sumber Daya Perusahaan Dalam Rangka Digitalisasi Kawasan Jababeka’.

Executive Vice President Divisi Enterprise Service Telkom, Teuku Muda Nanta menyampaikan bahwa melalui kerja sama ini, diharapkan Telkom dan Jababeka dapat menciptakan kolaborasi yang saling menguntungkan serta memberi manfaat bagi para pihak yang terlibat.

“Kami berkomitmen untuk mendukung upaya percepatan pengelolaan digitalisasi kawasan Jababeka menuju Jababeka Digitalized Township Ecosystem,” kata Teuku dalam keterangan persnya di laman resmi Telkomsel, melansir dari Akurat.co, Senin (21/2/2022).

Melalui implementasi jaringan 5G di kawasan Jababeka, Telkomsel berupaya untuk membuka peluang lebih besar bagi segmen enterprise untuk dapat memanfaatkan solusi digital berbasis teknologi internet of things (IoT).

5G dengan koneksi internet yang ultra cepat serta memiliki latensi rendah kemudian dapat mendukung otomasi untuk peningkatan kualitas produk, keamanan, hingga produktivitas. Hal ini kemudian dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan enterprise.

Sementara untuk trial use case yang akan dikembangkan dalam kolaborasi ini, antara lain adalah solusi Fixed Wireless Access/Fixed Wireless Office untuk mendukung kebutuhan personal maupun enterprise. Selain itu, solusi Smart Surveillance dengan teknologi Camera Vision juga akan dikembangkan.

Vice President Area Account Management Telkomsel, Yogi R. Bahar pun mengatakan, bahwa pengembangan jaringan 5G di kawasan industri saat ini sangat penting dilakukan. Hal ini mengingat tingginya kebutuhan sektor industri terhadap penerapan teknologi IoT.

Jabebak sendiri merupakan kawasan industri besar dengan lebih dari 2000 perusahaan nasional maupun multinasional dari lebih 30 negara yang beroperasi. Keberadaan jaringan 5G kemudian akan mendorong lebih banyak perusahaan untuk melakukan transformasi digital melalui penerapan IoT.

IoT sendiri akan menawarkan kemampuan real-time serta mendukung implementasi teknologi digital seperti smart factory, augmented reality (AR), drone inspection, hingga enhanced video service yang saat ini banyak dibutuhkan.

“Telkomsel siap menyokong digitalisasi di kawasan Jababeka sebagai upaya transformasi melalui pembangunan infrastruktur serta dukungan kapabilitas teknologi dan ekosistem digital Telkomsel,” tutur Yogi.

Yogi melanjutkan, bahwa langkah ini pun sejalan dengan dukungan Telkomsel terhadap fokus pemerintah dalam mendorong implementasi industri 4.0 secara nasional, guna mencapai industri manufaktur yang mandiri, berdaulat, maju, berkeadilan, dan inklusif.

Sementara Direktur Utama PT Jababeka Infrastruktur, Tjahjadi Rahardja mengatakan bahwa pihaknya menyambut positif kolaborasi ini. Hal ini karena PT Jababeka Infrastruktur sebagai pengelola kawasan Jababeka tengah mempersiapkan diri untuk menyongsong era industri 4.0 dengan Digitalized Township Ecosystem.

“Melalui kerja sama ini, diharapkan tenant kawasan Jababeka dan warga kawasan bisa mengenal 5G dan manfaatnya jika 5G diterapkan, sehingga misi Jababeka untuk membantu semua tenant mencapai industri 4.0 bisa terwujud,” kata Tjahjadi.

Tjahjadi kemudian menambahkan, bahwa pihaknya optimis kolaborasi ini bisa berjalan baik serta memberikan keuntungan bagi semua pihak. Jababeka sendiri telah menyediakan infrastruktur yang mampu mendukung industri 4.0, yaitu melalui keberadaan jaringan telekomunikasi fiber optik seluas 5600 hektar.

Selain itu, Jababeka juga telah menyediakan solusi end-to-end IoT, mulai dari aplikasi absen, payroll, HR (human resources), serta proses produksi. Jababeka juga memiliki FabLab, yang merupakan sebuah pusat inovasi, pengembangan kompetensi, serta purwarupa berbagai produk terkait implementasi industri 4.0.

“Pata tenant bisa memakai FabLab untuk riset dan pengembangan produk mereka, yang artinya kami sudah siap menyongsong industri 4.0 dan siap menyambut internet 5G,” ungkap Tjahjadi.

Kawasan Jababeka sendiri memiliki visi untuk kedepannya dapat menciptakan ekosistem mirip Silicon Valley, di mana dalam ekosistem tersebut para pelaku industri didukung oleh universitas, laboratorium, investor, dan lainnya. Oleh karena itu, kolaborasi dengan Telkom merupakan langkah strategis untuk penerapan industri 4.0.

“Kami siap membantu menyiapkan hal yang dibutuhkan agar trial use case 5G bisa cepat terlaksana, dan bahkan harapan kami kerja sama ini bisa berlanjut ke tahapan yang lebih serius,” pungkas Tjahjadi.


Bagikan artikel ini