Strategi Telkomsel dalam Mengurangi Dampak Covid-19


Telkom Bangun Data Center

Ilustrasi Data Center

Pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir ini, membuat perusahaan harus memutar otak untuk tetap bertahan disituasi seperti ini. Salah satunya yang dilakukan oleh PT. Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) untuk mengurangi dampak Covid-19 pada perusahaanya. Hendri Mulya Syam, Chief Technology Officer (CTO) Telkomsel ini mengatakan bahwa perusahaan memiliki 9 strategi untuk mengurangi dampak Covid-19 yang terbagi menjadi tiga tahap yaitu early stage, near term, medium term. Setiap tahapan memiliki strategi yang berbeda-beda. 

Tahap medium term, strategi pertama yaitu mempelajari mengenai Big Data Analytics, sistem terintegrasi yang menangani Big Data dengan keunggulan dalam mengumpulkan, merapikan, dan menganalisis Big Data. "Kami investasi cukup besar," ujar Hendri, Jumat (4/9/2020). Layanan Big Data ini dapat digunakan oleh pemerintah serta swasta, salah satunya pada perusahaan tambang untuk mengelola data internal perusahaan.

Kedua, perusahaan akan mempercepat channel bisnis digital dengan cara penjualan sim card secara digital sehingga terdapat pengurangan metode marketing dengan cara konvensional. Ketiga, menerapkan cara kerja yang lebih fleksibel .Tahap near term, memiliki 3 strategi yaitu strategi yang pertama dengan mengembangkan aplikasi Cloud X, aplikasi meeting milik Telkomsel seperti Google Meet dan Zoom.

Kedua, perusahaan Telkomsel ini juga melakukan jalinan kasih seperti melakukan kampanye dan kegiatan donasi, kegiatan e-donation dan MPR RI Peduli. Ketiga, perusahaan menyediakan produk khusus kegiatan Work From Home (WFH). Tahap yang terakhir yaitu early stage, merupakan tahap untuk mempersiapkan dan memastikan peralatan yang dibutuhkan, menjalankan protokol kesehatan dan bisnis, serta menyediakan layanan seperti Peduli Lingkungan Apps hingga Merdeka Belajar Jarak Jauh dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang sudah dilaksanakan sejak awal Covid-19. 

Hingga saat ini, aplikasi Merdeka Belajar Jarak Jauh masih tetap memberi dukungan kepada murid-murid yang mempunyai hambatan untuk mengakses video pembelajaran dan layanan video conference. Hal tersebut didukung dengan adanya pemberian paket kuota belajar sebesar 10GB senilai Rp 10 yang dapat diakses mulai 21 Agustus 2020 hingga 31 Desember 2020 mendatang.




Bagikan artikel ini